Minggu, 03 April 2016

Gugun Blues Shelter


Tak Terasa, 10 Tahun

Menebarkan Virus Blues…

 

Gugun Blues Shelter (GBS) menggelar pentas di bar Star Deli Kemang. Hanya sekitar 7 orang saja yang menonton. Jumlah itu bahkan sudah termasuk dengan waitress bar tersebut. Hmmm...apakah ini berarti GBS sudah kehilangan penggemarnya?

“Waktu itu terakhir kali kami manggung di Star Deli yang nonton hanya 7 orang di tahun 2004,” ujar Jonathan Peter Armstrong alias Jono, pembetot bass GBS, kepada ratusan penonton di depannya.

Waktu itu GBS masih menyandang nama Gugun and the Blues Bug. Mereka masih bergerilya pentas di berbagai kafe dan bar. Nama mereka masih asing di belantika musik Indonesia. Sehingga tak heran bila penggemar pun mereka bisa dikatakan sedikit untuk tidak mengatakan tidak ada.

Tapi itu dulu. Kini 10 tahun telah berlalu sejak peristiwa tersebut. Pada Rabu (27/08) malam di tempat yang sama Jono bersama Muhammad Gunawan alias Gugun serta Aditya Wibowo alias Bowie suasana tak lagi sama.

Star Deli Kemang malam itu penuh sesak dengan manusia. Suasana pengap dan panas tak terhindarkan akibat perpaduan ratusan manusia dengan kepulan asap rokok. Namun mereka tak peduli. Semua berkumpul untuk merayakan satu dekade GBS.“Kenapa bulan Agustus? Karena seingat gue waktu itu pertama kali kami manggung bertepatan dengan perayaan tujuhbelasan di sebuah panggung besar di Pancoran,” kenang Gugun mengenai bulan kelahiran ben yang dibentuknya tersebut.

   
Ya, malam itu memang dipenuhi dengan nostalgia. Banyak handai tolan yang menjadi bagian sejarah perjalanan Gugun bermusik hadir malam itu. Termasuk pula beberapa waitress lama yang masih tetap bekerja di Star Deli Kemang.“Masih ada mbak-mbak yang dulu. Bedanya sekarang sudah mulai ada keriput aja di mukanya,” canda Gugun.

Gugun memang tak bisa melupakan masa dimana ketika tampil hanya dilihat oleh segelintir orang. Karena itu ketika memutuskan untuk membuat dan membawakan karya sendiri warna musiknya cenderung ke arah funk. Ini tergambarkan pada lagu-lagu di dua album yang dirilis oleh Gugun and the Bluesbug, Get the Bug (2004) dan Turn It On (2007)

“Habis manggung kita rekaman album di studio dangdut di Condet. Ya disesuaikan dengan anggaranlah,” kata Jono entah serius atau bercanda. Tapi tampaknya kali ini dia serius.

gugun
  
Beberapa kawan lama yang hadir turut diajak untuk jam session. Ada Kongko Pambudi, gitaris Electric Cadillac, yang dulu pernah bersama Gugun membuat acara bertajuk Soul Shaker. Mereka berdialog lewat gitar masing-masing membawakan ‘Pride and Joy’ yang merupakan lagu milik salah satu pengaruh pengaruh terbesar Gugun, Stevie Ray Vaughan.

Kemudian dengan setelah dengan susah payah menembus kerumunan, naiklah ke atas panggung Enti Widodo. Siapa dia sehingga Gugun harus berkali-kali memanggilnya? Nama ini adalah yang pernah terlibat memainkan bass di album Turn It On.

Gugun ternyata ingin pula bernostalgia lebih jauh. Kali ini bahkan sebelum dia membentuk Gugun and the Bluesbug. Jono dan Bowie sejenak silam dari atas panggung. Kali ini kembali dengan susah payah menembus kerumunan, tiga orang berhasil “mendarat” di atas panggung kecil.

aditya wibowo

Pertama adalah Zulkarnain Joel atau biasa dipanggil Jul. Dia sempat bermain bersama dalam satu ben dengan Gugun di era De Gun. Kemudian hadir seorang lelaki berperawakan ceking dengan rambut sedikit ikal bernama Aji San alias Jiung. Bersamanya Gugun satu ben sebelum De Gun yang kerap membawakan Led Zeppelin.

Maka malam itu Gugun bersama Jul dan Jiung pun bernostalgia membawakan tiga lagu Led Zeppelin. Lalu siapa yang menggebuk drum? Dia adalah Yandi Andaputra. Usianya masih terbilang muda. Namun sudah memiliki pengalaman yang sangat banyak di dunia musik. Salah satunya adalah pernah bergabung dengan Ginda and the White Flowers. Serta melanglang buana menjadi session player.

Dalam tempo sekitar 2,5 jam pentas, ratusan orang yang hadir diajak “bertamasya” ke berbagai era perjalanan GBS. Setelah melewati berbagai cerita mulai dari kesulitan mendapatkan panggung, ditonton segelintir orang, serta berbagai penolakan, semuanya berbuah manis.

Mulai dari berkumpulnya terawal mereka, 2004. Dimana belum ada Bowie di drums, yang ada adalah Iskandar. Lantas akhirnya Bowie datang dari Jogja dan diajak masuk pada sekitar 2008. Mulai dari Gugun and The Blues Bug, Gugun Power  Trio lalu akhirnya menjadi, Gugun Blues Shelter, seperti yang dikenal selama ini.

Boleh dibilang GBS berjasa memudakan blues. Maksudnya adalah bila beberapa tahun silam blues identik dengan musik orang tua, GBS membuatnya bisa diterima oleh khalayak muda. Mereka kerap diundang untuk pentas di berbagai pentas seni dari tingkat SMP sampai kampus. Blues-rock-funk mereka ternyata jadi racikan mujarab untuk menggoda selera anak muda.

Mereka juga lantas menginspirasi beberapa grup blues muda, untuk berani tampil. Maka, beberapa tahun silam terasa blues makin gaya dan mulai tambah ramai. Dan GBS menjadi “lokomotif”nya. Terus di depan, terus aktif menebarkan virus kemana-mana.

Kesulitan mendapatkan panggung sudah menjadi cerita lalu. Kini GBS sudah merambah berbagai panggung di luar negeri seperti di Malaysia, Singapura, Hongkong sampai London. Bahkan mereka mendapatkan kontrak rekaman dengan salah satu label rekaman bergengsi di New York, Grooveyard Records.

jono

Apalagi panggung Hard Rock Calling di Hyde Park, London, pun berhasil mereka tembus. Tentu saja, semua sudah dengar dan mengetahui bahwa GBS sukses tampil di acara itu, bersepanggung dengan banyak nama-nama beken macam The Killers, Bon Jovi, Rod Stewart dan lainnya. Itu terjadi pada 2011, “hadiah” karena mereka memenangkan Battle of the Bands, kompetisi bikinan Hard Rock Café.

Kembali ke sebuah tempat minum-minum dengan areal sangat terbatas, Star Deli di Kemang itu. Memang telah menjadi salah satu kawah candradimuka bagi GBS. Rasanya memang sangat tepat bila peringatan satu dekade digelar di tempat ini. Awal dimana mereka bersiap untuk mengembangkan sayap karir bermusiknya.

It's time to rule the world, open your wings and fly, let's reach out for the sky, don't think about the risk, the futures not ours to see, focus your mind on the gold, unlock the doors 'cause you hold the key... (GBS - It’s Time To Rule The World)   

Tidak ada komentar: