Tak Terasa, 10 Tahun
Menebarkan Virus Blues…
Gugun
Blues Shelter (GBS) menggelar pentas di bar Star Deli Kemang. Hanya
sekitar 7 orang saja yang menonton. Jumlah itu bahkan sudah termasuk
dengan waitress bar tersebut. Hmmm...apakah ini berarti GBS sudah
kehilangan penggemarnya?
“Waktu
itu terakhir kali kami manggung di Star Deli yang nonton hanya 7 orang
di tahun 2004,” ujar Jonathan Peter Armstrong alias Jono, pembetot bass
GBS, kepada ratusan penonton di depannya.
Waktu itu
GBS masih menyandang nama Gugun and the Blues Bug. Mereka masih
bergerilya pentas di berbagai kafe dan bar. Nama mereka masih asing di
belantika musik Indonesia. Sehingga tak heran bila penggemar pun mereka
bisa dikatakan sedikit untuk tidak mengatakan tidak ada.
Tapi itu dulu. Kini 10 tahun telah
berlalu sejak peristiwa tersebut. Pada Rabu (27/08) malam di tempat yang
sama Jono bersama Muhammad Gunawan alias Gugun serta Aditya Wibowo
alias Bowie suasana tak lagi sama.
Star Deli Kemang malam itu penuh sesak
dengan manusia. Suasana pengap dan panas tak terhindarkan akibat
perpaduan ratusan manusia dengan kepulan asap rokok. Namun mereka tak
peduli. Semua berkumpul untuk merayakan satu dekade GBS.“Kenapa bulan Agustus? Karena seingat gue
waktu itu pertama kali kami manggung bertepatan dengan perayaan
tujuhbelasan di sebuah panggung besar di Pancoran,” kenang Gugun
mengenai bulan kelahiran ben yang dibentuknya tersebut.
Ya, malam itu memang dipenuhi dengan
nostalgia. Banyak handai tolan yang menjadi bagian sejarah perjalanan
Gugun bermusik hadir malam itu. Termasuk pula beberapa waitress lama
yang masih tetap bekerja di Star Deli Kemang.“Masih ada mbak-mbak yang
dulu. Bedanya sekarang sudah mulai ada keriput aja di mukanya,” canda
Gugun.
Gugun memang tak bisa melupakan masa
dimana ketika tampil hanya dilihat oleh segelintir orang. Karena itu
ketika memutuskan untuk membuat dan membawakan karya sendiri warna
musiknya cenderung ke arah funk. Ini tergambarkan pada lagu-lagu di dua
album yang dirilis oleh Gugun and the Bluesbug, Get the Bug (2004) dan
Turn It On (2007)
“Habis manggung kita rekaman album di
studio dangdut di Condet. Ya disesuaikan dengan anggaranlah,” kata Jono
entah serius atau bercanda. Tapi tampaknya kali ini dia serius.
gugun |
Beberapa kawan lama yang hadir turut
diajak untuk jam session. Ada Kongko Pambudi, gitaris Electric Cadillac,
yang dulu pernah bersama Gugun membuat acara bertajuk Soul Shaker.
Mereka berdialog lewat gitar masing-masing membawakan ‘Pride and Joy’
yang merupakan lagu milik salah satu pengaruh pengaruh terbesar Gugun,
Stevie Ray Vaughan.
Kemudian dengan setelah dengan susah
payah menembus kerumunan, naiklah ke atas panggung Enti Widodo. Siapa
dia sehingga Gugun harus berkali-kali memanggilnya? Nama ini adalah yang
pernah terlibat memainkan bass di album Turn It On.
Gugun ternyata ingin pula bernostalgia
lebih jauh. Kali ini bahkan sebelum dia membentuk Gugun and the
Bluesbug. Jono dan Bowie sejenak silam dari atas panggung. Kali ini
kembali dengan susah payah menembus kerumunan, tiga orang berhasil
“mendarat” di atas panggung kecil.
aditya wibowo |
Pertama adalah Zulkarnain Joel atau biasa
dipanggil Jul. Dia sempat bermain bersama dalam satu ben dengan Gugun
di era De Gun. Kemudian hadir seorang lelaki berperawakan ceking dengan
rambut sedikit ikal bernama Aji San alias Jiung. Bersamanya Gugun satu
ben sebelum De Gun yang kerap membawakan Led Zeppelin.
Maka malam itu Gugun bersama Jul dan
Jiung pun bernostalgia membawakan tiga lagu Led Zeppelin. Lalu siapa
yang menggebuk drum? Dia adalah Yandi Andaputra. Usianya masih terbilang
muda. Namun sudah memiliki pengalaman yang sangat banyak di dunia
musik. Salah satunya adalah pernah bergabung dengan Ginda and the White
Flowers. Serta melanglang buana menjadi session player.
Dalam tempo sekitar 2,5 jam pentas,
ratusan orang yang hadir diajak “bertamasya” ke berbagai era perjalanan
GBS. Setelah melewati berbagai cerita mulai dari kesulitan mendapatkan
panggung, ditonton segelintir orang, serta berbagai penolakan, semuanya
berbuah manis.
Mulai dari berkumpulnya terawal mereka,
2004. Dimana belum ada Bowie di drums, yang ada adalah Iskandar. Lantas
akhirnya Bowie datang dari Jogja dan diajak masuk pada sekitar 2008.
Mulai dari Gugun and The Blues Bug, Gugun Power Trio lalu akhirnya
menjadi, Gugun Blues Shelter, seperti yang dikenal selama ini.
Boleh dibilang GBS berjasa memudakan
blues. Maksudnya adalah bila beberapa tahun silam blues identik dengan
musik orang tua, GBS membuatnya bisa diterima oleh khalayak muda. Mereka
kerap diundang untuk pentas di berbagai pentas seni dari tingkat SMP
sampai kampus. Blues-rock-funk mereka ternyata jadi racikan mujarab
untuk menggoda selera anak muda.
Mereka juga lantas menginspirasi beberapa
grup blues muda, untuk berani tampil. Maka, beberapa tahun silam terasa
blues makin gaya dan mulai tambah ramai. Dan GBS menjadi
“lokomotif”nya. Terus di depan, terus aktif menebarkan virus
kemana-mana.
Kesulitan mendapatkan panggung sudah
menjadi cerita lalu. Kini GBS sudah merambah berbagai panggung di luar
negeri seperti di Malaysia, Singapura, Hongkong sampai London. Bahkan
mereka mendapatkan kontrak rekaman dengan salah satu label rekaman
bergengsi di New York, Grooveyard Records.
jono |
Apalagi panggung Hard Rock Calling di
Hyde Park, London, pun berhasil mereka tembus. Tentu saja, semua sudah
dengar dan mengetahui bahwa GBS sukses tampil di acara itu,
bersepanggung dengan banyak nama-nama beken macam The Killers, Bon Jovi,
Rod Stewart dan lainnya. Itu terjadi pada 2011, “hadiah” karena mereka
memenangkan Battle of the Bands, kompetisi bikinan Hard Rock Café.
Kembali ke sebuah tempat minum-minum
dengan areal sangat terbatas, Star Deli di Kemang itu. Memang telah
menjadi salah satu kawah candradimuka bagi GBS. Rasanya memang sangat
tepat bila peringatan satu dekade digelar di tempat ini. Awal dimana
mereka bersiap untuk mengembangkan sayap karir bermusiknya.
It's time to rule the world, open your
wings and fly, let's reach out for the sky, don't think about the risk,
the futures not ours to see, focus your mind on the gold, unlock the
doors 'cause you hold the key... (GBS - It’s Time To Rule The World)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar